A. Sistem Input
Terbagi dua, yaitu:
1.1 Sistem
Input Berbasis Kertas
Fase pemrosesan input terdiri dari:
1) Persiapan dan pengisian dokumen sumber
Dokumen sumber seperti order penjualan disiapkan secara
manual. Kesalahan yang mungkin terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan
merancang dokumen yang baik dan mudah dipahami. Dokumen sumber yang telah
terisi lengkap secara periode dikumpulkan dan dikirim ke dapertemen pengolahan
data untuk dimasukan kedalam sistem komputer
.
2) Pengiriman dokumen sumber kebagian
pengolahan data
Batch control total dan register data yang dikirimkan
merupakan pengendalian dasar atas transfer data antara dapertemen pengguna
dengan dapertemen pengolahan data. Tidak adanya atau tidak memadainya
pengendalian atas data yang dipindahkan dari dapertamen pengguna ke dapertamen
pengolahan data mengindikasikan adanya kelemahan yang cukup siknifikan.
3) Data entry
Setelah dokumen sumber (seperti faktur) diterima oleh
dapertemen pengolahan data, dokumen tesebut secara manual diketikkan
menggunakan terminal data atau PC dan kemudian disimpan kedalam disk berikutnya
fail input akan dicek. Dalam pengecekan ini, setiap dokumen sumber merupakan
faile data.
4) Teknik Program Edtting Data
Pengeditan data bisa jadi ditrpkan untuk setiap struktur
data (karakter, field, record, dan file). Teknik editing
yang paling mendasar berperan untuk memastikan bahwa semua field data
memuat hanya karakter yang vaild. Setelah item data diedit pada level karakter,
data dapat dicek kewajarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengedit kewajaran adalah dengan membuat file tabel yang berisi nilai yang
legal untuk setiap field didalam tabel. Tabel semacam ini disebut tabel
lookup.
Tabel 1.1
Ilustrasi
Editing Data
Editing Data
|
Deskripsi
|
Contoh
|
Completeness check
|
Pengecekan untuk memastikan bahwa field yang harus di isi
memang telah di isi, jika tidak di isi tidak
dapat diperoses
|
Setiap filed didalam sebuah record dicek untuk memastikan
tidak ada data yang kosong.
|
Filed format check
|
Pengecekan bahwa setiap karakter didalam sebuah filed
memiliki tipe data yang benar (alphabet atau numerik.
|
Setiap karakter dari filed nomor vendor dicek untuk
memastikan bahwa data yang diinput memang data numerik
|
Field length check
|
Pengecekan dalam sebuah filed bahwa yang di inputkan
memiliki jumlah karakter tertentu.
|
Field tanggal didalam format tanggal-bulan-tahun dicek
untuk memastikan bahwa data yang di inputkan mencangkup enam digit karakter.
|
Field sign check
|
Pengecekan tanda (positif atau negatif) suatu field
numerik untuk memastikan data tersebut diisi dengan nilai yang benar.
|
Field jumlah tagihan yang jatuh tempo disuatu tagihan
dicek untuk memastikan field tersebut diisi dengan angka yang bernilai
positif.
|
Limit check
|
Nilai suatu field numerik dibandingkan dengan batas atas
dan batas bawah nilai data yang telah ditentukan dimuka.
|
Nilai field jam kerja didalam kartu waktu dicek untuk
memastikan nilai jam kerja tersebut tidak lebih besar dari nilai yang
ditetapkan, dalam hal ini 60 jam.
|
Reasonable check
|
Nilai suatu field numerik dibandingkan dengan filed
numerik yang lain didalam record yang sama.
|
Biaya overhead didalam catatan produk dalam proses dicek
untuk memastikan angka biaya overhead tersebut tidak lebih besar dari 200%
filed biaya tenaga kerja.
|
Valid code check
|
Mencocokan nilai suatu kode dengan filed tabel yang memuat
nilai kode yang legal.
|
Filed kode vendor divalidasi dengan mencocokan kode vendor
ke file tabel yang memuat kode pemasok yang valid.
|
Check digit
|
Validasi kode numerik dengan penggunaan algoritma check
digit
|
Sistem POS memvalidasi kartu kridit dengan menghitung
ulang kebenaran check digit didalam nomor rekening pelanggan.
|
Combination check filed
|
Nilai sebuah filed dibandingkan dengan filed lain untuk
memastikan adanya validitas.
|
Filed kode transaksi dibandingkan dengan filed kode
departemen kode transaksi tertentu hanya valid untuk departemen tertentu.
|
Internal label check
|
Label file internal dibaca untuk memvalidasi karakteristik
sebuah file.
|
Kode file didalam label internal dicek oleh program
penggajian untuk memastikan bahwa file tersebut memang file penggajian.
|
Sequence check
|
Sebuah file didalam serangkaian record dicek urutannya
(ascendingmaupun discending)
|
Urutan nomor faktur diverifikasi pada saat file faktur
diproses.
|
Record count check
|
Jumlah record didalam sebuah file dihitung selama
pemrosesan data dan dicocokan dengan pengendalian input.
|
Hash total dari nomor kode karyawan dihitung selama
pengolahan data dan dibandingakan dengan pengendalian input dari departemen
penggajian.
|
financial totall check
|
Financial total suatu field dalam suatu file dihitung
selama pemrosesan dan dicocokan dengan pengendalian input
|
Total jumlah dollar dari faktur yang diproses dihitung dan
dicocokan dengan total yang diterima dari pepartemen penagihan.
|
2.1 Sistem
Input Tanpa Kertas
Sistem
input tanpa kertas (paperless) sering disebut sistem input online, transaksi
direkam langsung kedalam jaringan komputer, dan kebutuhan untuk mengetikkan
dokumen sumber dieliminasi. Sistem tanpa kertas menawarkan otomatisasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan sistem berbasis kertas. Masalah sistem tanpa
kertas adanya kehilangan peluang untuk melakukan pemisahan tugas dan hilangnya
jejak audit. Sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem input tanpa kertas yang
memerlukan intervensi manusia
Sistem
ini mencangkup sistem entry data manual online dan sistem indentifikasi
otomatis seperti sistem point of sales (POS). Sistem entry data
manual online : pengguna secara manualmengetikan transaksi kedalam sistem
komputer. Sistem identifikasi otomatis : barang dagangan dan item lain diberi
kode yang dapat dibaca oleh mesin. Transaksi sistem input tanpa kertas yang
melibatkan intervensi manusia biasanya diproses melalui dua fase:
a. Input (entri) data dan editing data: program
pengeditan data secara utuh pada sistem input tanpa kertas sering dijalankan
pada saat transaksi direkam kedalam sistem.
b. Pengiriman data ke sistem aplikasi host :
dalam sistem tanpa kertas yang terpusat, transaksi biasanayan langsung diinput
langsung kedalam komputer pusat melalui terminal data.
2. Sistem input tanpa kertas yang tidak
memerlukan intervensi manusia
Salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi ini
adalahnetworked vending machine (NVM), contoh teknologi NVM adalah pompa
bahan bakar POS. Aplikasi pengolahan transaksi yang sepenuhnya otomatis yang
juga penting adalah electronicdata interchange (EDI)
dan electronic fund transfer (EFT).
B. Sistem
Pemrosesan
Sistem Pemrosesan
Berbasis Kertas
Secara virtualsemua sistem berbasis kertas dalam pengolahan
atau pemerosesan transaksi biasanya berorientasi batch: transaksi direkam
kedalam komputer secara perkelompok dan diproses secara periodik. Sistem ini
tepat dipakai jika file tidak perlu diperbarui segera setelah transaksi
terjadi, dan laporan dibutuhkan secara periodik. Contohnya adalah penggajian,
gaji disiapkan untuk setiap periode waktu tertentu dan tidak perlu dihitung
setiap hari. Pemrosesan batch dapat dijalankan dengan memperbarui file yang
diakses secara :
1) Pemrosesan batch dengan
memperbarui file berurutan
a. Pemrosesan didalam sistemseperti ini biasanaya
mencangkup beberapa tahap :
b. Mempersiapkan file transaksi. pertama
melakukan editing data dan validasi, kemudian record didalam file transaksi
diurutkan sesuai urutan didalam master file.
c. Memperbarui master
file. Record didalam file transaksi dan master file dibaca satu demi
satu, dicocokan dan dituliskan ke satu master file baru untuk mencerminkan
pembaruan sesuai dengan yang diinginkan.
d. Memperbarui buku besar. Buku besar diperbarui
untuk mencermminkan perubahan didalam master file.
e. Membuat laporan buku besar. Membuat
neraca saldo dan laporan-laporan lain.
2) Pemrosesan Batch Dengan Memperbarui
File Akses Acak
Sekelompok bukti pembayaran dari pelanggan dimasukan melalui
terminal data dan diposting dengan pembaruan file akses acak langsung kedalam
file piutang dagang. Pemrosesan batch dengan memperbarui file akses acak dapt
dilakukan dengan cara :
a. Aplikasi faktur baru : aplikasi ini
menyimpan file piutang dagang. Faktur baru diposting secara periodik kedalam
file piutang dagang. File pengndalian merupakan ringkasan file
piutang dangang bedasrkan jenis rekening (penjualan angsuran atau penjualan kridit
dengan termin 30 hari). Laporan ringkasan pengendalian dibuat , dikaji ulang,
dan disetujui oleh manajemen sebelum menjalankan pengolahan bukti penerimaan
kas harian.
b. pemrosesan bukti penerimaan kas:
pendekatan ini memisahkan penerimaan cek dari surat-surat yang lain dan
meminimalkan jumlah karyawan yang harus menangani cek pada saat cek itu
diterima. Demi kemudahan penanganan, pengndalian, dan rekonsilasi maka cek
dikelompokan dengan jumlah maksimal 30 cek dalam setiap kelompok.
Sistem pemrosesan
tanpa kertas
Pada pemrosesan batch atau real-time, kadang kala
disebut pemrosesan real-time online, transaksi diproses pada saat
transaksi itu diinputkan kedalam sistem.
Dilakukan dengan dua cara :
A. Pemrosesan batch dalam sistem
pemorosesan tanpa kertas
Pemrosesan batchdalam sistem tanpa kertas serupa dengan
pemrosesan batchdalam sistem berbasis kertas. Perbedaaan utama adalah ayat
jurnal diganti dengan ekuivalen elektroniknya, dan buku besar diperbarui secara
otomatis pada saat program batch dijalankan secara periodik.
B. Pemrosesan real time dalam sistem
pemrosesan tanpa kertas
Sistem real-time online (OLRS) memproses transaksi langsung
setelah transaksidiinput kedalam sistem dan dapat langsung menghasilkan output
untuk pengguna. Transaksi tidak diakumulasi perkelompok, tetapi pada saat
mereka diinputkan, transaksi langsung digunakan untuk memperbarui master fiile
dengan menggunakan pembaruan file akses-acak.
Sistem
Penjualan Realtime
Dalam
sistem penjualan real-time, order pembelian atas item persediaan dibuat atas
dasar tarikan permintaan, bukan atas dasar dorongan untuk mengisi level
persediaan secara berekala dalam interval waktu tertentu (seperti bulanan atau
mingguan). Ada tiga teknologi yang memungkinkan terlaksananya sistem penjualan
real-time : sistem POS (point of sales), bar code untuk identifikasi
otomatis, dan sistem pemesanan EDI (electronic data interchange).
C. Sistem Output
Sistem
output dapat berbasis kertas, tanpa kertas, atau kombinasi antara keduanya.
Sistem ssemacam ini tidak menyediakan query yang dapat diakses secara
acak oleh pengguna, maka sistem menghasilkan hasil cetakan atau microfichi
copy dari semua file untuk referensi. Contoh : hasil cetakan file piutang
dagang akan digunakan untuk melihat saldo piutang setiap pelanggan.
Pengendalian
output dirancang untuk mengecek apakah hasil proses merupakan output yang valid
dan apakah output didistribusukan dengan benar. Laporan harus dikaji ulang oleh
supervaisor didalam depertemen pengguna untuk mengecek kewajaran dan kwalitas
laporan jika dibandingkan dengan laporan periode lalu.
Kelompok
pengendalian electronic data processing (EDP) yang terpisah sering
dibentuk untuk memonitor operasi EDP. Kelompok pengendalian EDP ini biasanya
merupakan bagian dari fungsi audit internal.
Latihan
1. Jelaskan sistem input
berbasis kertas dan sistem input tanpa kertas?
2. Jelaskan sistem
pemrosesan berbasis kertas dan sistem pemrosesan tanpa kertas?
3. Jelaskan sistem
output berbasisi kertas dan sisitem output tanpa kertas?
4. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan keyverification data input dan kesalahan operti
apa yang dapat dikendalikan dengan key verification?
5. Jelaskan sistem
pemrosesan transaksi berorientasi batch didalam sistem
pemrosesan sistem betch menjadi alternatif yang paling
ekonomis.
Jawaban
1. Sistem Input, diantaranya:
1) Sistem
Input Berbasis Kertas
Fase pemrosesan input terdiri dari:
a. Persiapan
dan pengisian dokumen sumber
Dokumen sumber seperti order
penjualan disiapkan secara manual. Kesalahan yang mungkin terjadi pada tahap
ini diminimalkan dengan merancang dokumen yang baik dan mudah dipahami. Dokumen
sumber yang telah terisi lengkap secara periode dikumpulkan dan dikirim ke
dapertemen pengolahan data untuk dimasukan kedalam sistem komputer.
b. Pengiriman
dokumen sumber kebagian pengolahan data
Batch control total dan
register data yang dikirimkan merupakan pengendalian dasar atas transfer data
antara dapertemen pengguna dengan dapertemen pengolahan data. Tidak adanya atau
tidak memadainya pengendalian atas data yang dipindahkan dari dapertamen
pengguna ke dapertamen pengolahan data mengindikasikan adanya kelemahan yang
cukup siknifikan.
c. Data entry
Setelah dokumen sumber (seperti
faktur) diterima oleh dapertemen pengolahan data, dokumen tesebut secara manual
diketikkan menggunakan terminal data atau PC dan kemudian disimpan kedalam disk
berikutnya fail input akan dicek. Dalam pengecekan ini, setiap dokumen sumber
merupakan faile data.
d. Teknik Program
Edtting Data
Pengeditan data bisa jadi ditrpkan
untuk setiap struktur data (karakter, field,
record, dan file). Teknik editing yang paling mendasar berperan
untuk memastikan bahwa semua field data memuat hanya karakter yang
vaild. Setelah item data diedit pada level karakter, data dapat dicek
kewajarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengedit kewajaran
adalah dengan membuat file tabel yang berisi nilai yang legal untuk setiap
field didalam tabel. Tabel semacam ini disebut tabel lookup.
2) Sistem Input
Tanpa Kertas
Sistem input tanpa kertas
(paperless) sering disebut sistem input online, transaksi direkam langsung
kedalam jaringan komputer, dan kebutuhan untuk mengetikkan dokumen sumber dieliminasi.
Sistem tanpa kertas menawarkan otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sistem berbasis kertas. Masalah sistem tanpa kertas adanya kehilangan
peluang untuk melakukan pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit. Sistem ini
terbagi menjadi dua, yaitu:
A. Sistem input
tanpa kertas yang memerlukan intervensi manusia
Sistem ini mencangkup sistem entry
data manual online dan sistem indentifikasi otomatis seperti sistem point
of sales (POS). Sistem entry data manual online : pengguna secara manualmengetikan
transaksi kedalam sistem komputer. Sistem identifikasi otomatis : barang
dagangan dan item lain diberi kode yang dapat dibaca oleh mesin. Transaksi
sistem input tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia biasanya diproses
melalui dua fase:
a) Input (entri) data
dan editing data: program pengeditan data secara utuh pada sistem input tanpa
kertas sering dijalankan pada saat transaksi direkam kedalam sistem.
b) Pengiriman data
ke sistem aplikasi host : dalam sistem tanpa kertas yang terpusat, transaksi
biasanayan langsung diinput langsung kedalam komputer pusat melalui terminal
data.
B. Sistem input
tanpa kertas yang tidak memerlukan intervensi manusia
Salah satu aplikasi yang
menggunakan teknologi ini adalahnetworked vending machine (NVM), contoh
teknologi NVM adalah pompa bahan bakar POS. Aplikasi pengolahan transaksi yang
sepenuhnya otomatis yang juga penting
adalah electronic datainterchange (EDI) dan electronic fund
transfer (EFT).
yang soal selanjutnya dalam proses pengetikan ya hehe
yang soal selanjutnya dalam proses pengetikan ya hehe